OBSERVASI
DIABETES MELITUS
Diajukan untuk memenuhi tugas mandiri
Mata kuliah : Fisiologi Hewan
Dosen Pengampu : Megayani,M.Pd
Disusum oleh :
TETI SULBIYATI
58460028
Tarbiyah / Biologi A / Semester 5
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SYEKH NURJATI
CIREBON
2011
- PEMBAHASAN
Pada tanggal 16 mei saya melakukan observasi di rumah sakit yang tidak jauh dari tempat tinggal saya, dan saya mengambil salah satu penyakit untuk saya jadilkan sampel penelitian yaitu Diabetes melitus. Diabetes mellitus adalah suatu peyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup. Kadar gula darah yang normal cenderung meningkat secara ringan tetapi progresif (bertahap) setelah usia 60 tahun, terutama pada orang-orang yang tidak aktif bergerak. Peningkatan kadar gula darah setelah makan atau minum merangsang pankreas untuk menghasilkan insulin sehingga mencegah kenaikan kadar gula darah yang lebih lanjut dan menyebabkan kadar gula darah menurun secara perlahan.
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh. Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.
Gejala utama dari kelainan ini pada prinsipnya sama dengan gejala utama pada penyakit diabetes yang lain yaitu sering buang air kecil (polyuri), selalu merasa haus (polydipsi), dan sering merasa lapar (polyfagi).
1. Sebab timbulnya Diabetes mellitus
Diabetes terjadi jika tubuh menghasilkan insulin yang cukup untuk mempertahankan kadar gula darah yang normal atau jika sel tidak memberikan respon yang terpat terhadap insulin. Pada diabetes melitus, kadar insulin yang rendah membuat sel tidak mampu menyerap glukosa. Sebagai akibatnya, glukosa menumpuk dalam darah. Ketika darah yang banyak mengandung glukosa ini melewati ginjal, organ yang membuang zat-zat yang tidak berguna dalam darah, ginjal tidak sanggup menyerap semua glukosa yang ada dalam darah. Kelebihan glukosa ini keluar bersama dengan urin dan air serta elektrolit–ion yang diperlukan oleh sel untuk mengatur lompatan listrik dan aliran molekul air antar membran sel. Hal ini menyebabkan seringnya buang air kecil untuk membuang kelebihan air (Poliuri). Rasa lapar yang luar biasa juga timbul (Polifagi) disertai dengan rasa haus yang tidak biasa (polidipsi) karena banyak kalori dan cairan yang terbuang bersama air seni, sehingga tubuh menimbulkan rasa lapar dan haus untuk menggantikan kalori dan cairan yang hilang karena urinisasi. Gejala tambahan yang mungkin ada termasuk penglihatan yang buram, turunnya berat badan secara drastis, mudah marah, rasa lemas dan kelelahan, dan mual serta muntah-muntah.
Diabetes mellitus bukanlah penyakit menular tetapi penyakit degeneratif yang dapat diturunkan. Sampai saat ini DM belum dapat disembuhkan, namun demikian kadar glukosa darah dapat dikendalikan sehingga berbagai komplikasi dapat dicegah. Oleh karena itu penyakit DM tidak ada istilah sembuh, yang ada adalah DM terkendali.
Penyebab yang pasti sampai saat ini belum diketahui benar. Namun sudah diketahui faktor-faktor pencetus yang dapat menyebabkan DM, seperti:
kurang gerak/ malas; orang yang kurang gerakan menimbulkan resiko menjadi gemuk sehingga akan menyebabkan terjdinya insulin tidak bekerja efektif. Demikian pula pada orang yang kurang gerak akan berisiko aliran darah ke organ–organ termasuk pankreas berkurang sehingga sel-sel pankreas akan terjadi kerusakan.
Makan berlebihan; makan berlebihan akan berisiko untuk terjadinya kegemukan yang selanjutnya juga akan menyebabkan terjadinya ganguan kerja insulin yang tidak efektif. Disamping itu pda orang yang makan berlebihan dengan makanan dengan makanan dengan kadar gula dalam makanan yang dimakan tinggi (indeks glikemik tinggi) maka akan berisiko menyebabkan terjadinya toksisitas ke pankreas yang pada akhirnya akan menyebabkan ganguan pengeluaran insulin di pankreas.
Kehamilan; pada saat hamil sering terjadi resistensi insulin terutama pada kehamilan trisemester kedua, sehingga akan menyebabkan resiko terjadinya diabetes hamil.
Kekurangan produksi hormaon insulin; kalu terjadi produksi insulin menurun dari pankreas maka glukosa yang ada di plasma sulit untuk dimasukkan ke dalam sel sehingga akan ditemukan kadar gula darah plasma meningkat. Selanjutnya akan terjadi penyakit yang kita sebut sebagai diabetes melitus.
2. Gejala dan tanda-tanda penyakit Diabetes mellitus
Keluhan klasik penyakit Diabetes mellitus adalah :
Penurunan berat badan
Banyak kencing
Banyak minum
Banyak makan
Keluhan lain yang dapat dijumpai, misalnya:
Kesemutan
Gangguan penglihatan (sering ganti kacamata)
Gatal / bisul
Keputihan pada wanita
Diabetes mellitus ini dapat disebabkan oleh: penghancuran sel beta pankreas terkait respon imun, penghancuran sel beta pankreas secara idiopatik, resistensi dari insulin, mutasi genetik pada fungsi sel beta pankreas, penyakit pada pankreas (pankreatitis, kistik fibrosis), infeksi (cytomegalovirus, coxsackievirus, congenital rubella), dan obat-obatan.
Faktor--faktor yang dapat mempengaruhi diabetes mellitus gestasional adalah:
N riwayat keluarga menderita diabetes mellitus
N wanita berumur lebih dari 35 tahun
N wanita obesitas
N ada riwayat pernah melahirkan anak yang berukuran besar, lahir mati, atau bayi yang dilahirkan cacat
N ada riwayat infeksi saluran kemih selama hamil.
3. Diagnosa dan perawatan
Diabetes dideteksi dengan mengukur kadar glukosa dalam darah setelah seseorang berpuasa (tidak makan) selama delapan jam. Pada kasus tertentu, dokter mendiagnosa diabetes dengan melakukan tes oral glukosa toleransi, yang mengukur kadar glukosa sebelum dan sesudah mencerna sejumlah tertentu gula. Tes lain dikembangkan untuk diabetes tipe I mencari antibodi tertentu (protein dalam sistem kekebalan yang menyerang zat-zat dari luar) yang hanya ada pada orang yang menderita diabetes. Tes ini dapat mendeteksi diabetes tipe I pada tahap awal sehingga dapat mengurangi resiko komplikasi dari penyakit ini.
Ketika diabetes telah didiagnosa, pengobatan terdiri dari pengendalian kadar glukosa dalam darah dan mencegah komplikasi. Berdasarkan tipe diabetes yang diderita, pengobatan dapat dilakukan melalui olah raga teratur, pola makan yang terkontrol dan hati-hati, dan pengobatan. Orang dengan diabetes tipe I memerlukan suntikan insulin, dua sampai empat kali sehari, Untuk menyediakan insulin bagi tubuh yang tidak dapat dihasilkannya. Jumlah insulin yang diberikan berbeda antara individu yang satu dengan yang lain, tergantung pada faktor-faktor seperti tingkat aktivitas fisik individu, pola makan, dan adanya kelainan lain. Biasanya, orang dengan diabetes tipe I melakukan pengukuran kadar glukosa beberapa kali sehari pada tetes darah dengan cara melukai jarinya. Berdasarkan tes tersebut kemudian ditentukan jumlah insulin yang disuntikkan, olah raga, atau makanan yang dikonsumsi untuk menjaga kadar gula pada level normal. Orang dengan diabetes tipe I harus hati-hati mengontrol pola makannya dengan cara mengkonsumsi makanan dalam jumlah sedikit tetapi lebih sering. Dan harus deselingi dengan makanan kecil, sehingga tidak terlalu membebani kemampuan suplai insulin dalam membantu sel menyerap glukosa. Mereka juga perlu mengkonsumsi “gula kompleks”, yang dicerna tubuh secara lebih perlahan dan memperlambat kenaikan kadar gula darah.
Berdasarkan hasil survey di Rumah sakit terdekat, yaitu masih di kabupaten cirebon pada tnggal 16 Mei 2011, pasien yang terkena Diabetes mellitus hanya beberapa orang, karena penyakit ini hanya penyakit keturunan.
- KESIMPULAN
Dari paparan diatas betapa bahayanya diabetes mellitus, Diabetes mellitus bukanlah penyakit menular tetapi penyakit degeneratif yang dapat diturunkan. Sampai saat ini DM belum dapat disembuhkan, namun demikian kadar glukosa darah dapat dikendalikan sehingga berbagai komplikasi dapat dicegah. Oleh karena itu penyakit DM tidak ada istilah sembuh, yang ada adalah DM terkendali.
Diabetes terjadi jika tubuh menghasilkan insulin yang cukup untuk mempertahankan kadar gula darah yang normal atau jika sel tidak memberikan respon yang terpat terhadap insulin. Pada diabetes melitus, kadar insulin yang rendah membuat sel tidak mampu menyerap glukosa. Sebagai akibatnya, glukosa menumpuk dalam darah.
.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Diabetes_mellitus. di akses 17 Mei 2011
http://nusaindah.tripod.com/kesdiabetesmelitus.htm. di akses 17 Mei 2011
http://id.wikipedia.org/wiki/Diabetes_mellitus. di akses 17 Mei 2011
http://www.infopenyakit.com/2008/03/penyakit-diabetes-mellitus-dm.html. di akses 17 Mei 2011
http://penyakit.biz/obat-diabetes-melitus-tipe-2. di akses 17 Mei 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar